KOTA CIREBON - Hubungan dan toleransi antar umat beragama perlu ditanamkan dan dijaga dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya ialah turut serta memberikan rasa aman dan nyaman dalam beribadah.
Hal tersebut disampaikan Ketua GM FKPPI, Dany Jaelani, sebagai tokoh organisasi kepemudaan dan organisasi masyarat, memiliki tanggung jawab untuk berperan serta membantu melakukan pengamanan bekerjasama dengan TNI/Polri, memberikan rasa aman dan nyaman saat jemaat melakukan misa natal di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Jalan Wahidin, Kota Cirebon.
Baca juga:
Korem 063/SGJ Gelar Muhasabah dan Istighosah
|
"Kebetulan tiap tahun, kami dikoordinir oleh Pemuda Batak Bersatu (PBB). Kita pegang teguh persatuan dan kesatuan khususnya di Kota Cirebon situasinya kondusif. Setiap orang yang beragama wajib mendapat kenyamanan, keamanan dan ketertiban, " tuturnya kepada wartawan, Minggu (25/12/2022).
Dalam pelaksanaannya, Dany Jaelani, menambahkan, mulai tanggal 22 Desember 2022 sudah mulai marathon running dan berkolaborasi dengan semua pihak yang terlibat. Pengamanan akan berlangsung sampai tanggal 31 Desember 2022, atau bertepatan dengan malam tahun baru 2023.
"Kami sudah mendirikan pos terkendali, atau pos untuk natal, dan tahun baru ini di kawasan Kalijaga. Untuk saat ini, yang terlibat PAM Nataru yaitu GM FKKPPI, Pemuda Batak Bersatu (PBB), Laskar Macan Ali (LMA), Angkatan Muda Xaveleri (AMX) Indonesia, Banaspati dan GRIB, " ujarnya.
Ketua GM FKPPI menambahkan, dari jumlahnya hampir 270 Ormas, OKP dan LSM yang dikoordinir oleh Pemuda Batak Bersatu (PBB). Hal itu merupakan identitas dan satu paguyuban, khususnya di Kota Cirebon yang terbangun untuk memupuk rasa persaudaraan yang sangat luar biasa di Kota Cirebon.
"GM FKPPI sendiri menerjunkan 20 personel guna menjaga gereja. Begitu pun dengan organisasi yang lain. Jadi, kita sama-sama berjaga dari pagi, hingga malam. Bahkan saat hujan panas pun kami tetap bersatu, " pungkasnya. (Agus /Ndi)